Langsung ke konten utama

Tiga Hal Yang Dapat Merubah Arti Jika Salah Mengucapkan; Inilah Penjelasannya!


PROBLEM & PEMBAHASAN
Jangan pernah kita menganggap remeh terhadap 3 hal dibawah ini;yakni perhatian kita terhadap ;
1.Huruf & Makhrojnya
2.Harokat
3.Mad Qosher (Panjang Pendeknya)
Terutama pada waktu membaca Al-Quran atau berbahasa arab;karena hal ini bisa sangat fatal jika tidak diperhatikan,
berikut rinciannya :

1.Huruf Hijaiyah
Contoh A :
Lafazh
"قل هو الله أحد"
"Qul Huwallohu ahad "
 "Katakanlah ! Dialah Alloh yang Maha Tunggal"

Dalam lafazh tersebut tertulis huruf "Qof" ; Qul! (قل)Yang artinya : "Katakanlah!...."
Namun prakteknya di lapangan ternyata menggunakan huruf "Kaf" ( !كل) yang berarti  "Makanlah!"dengan demikian rusaklah maknanya dan tidak selaras.

Contoh B :
Misalnya pada lafazh adzan
"حي على الفلاح"
Hayya'ala falah
 Marilah segera menuju keberuntungan! 

Lafazh (الفلاح)-dengan menggunakan huruf "ح"- memang jelas maknanya adalah "keberuntungan" , namun kebanyakan orang awam di masyarakat kita belum mengetahuinya;sering terdengar para mu'adzin membacanya dengan menggunakan huruf "ه" ;sehingga yang terucap adalah
"حي على الفلاه"
Yang akhirnya artinya menjadi keliru dan lucu ; yaitu :
"marilah segera menuju ke Tanah Lapang"

Lafazh  الفلاه  tulisan aslinya adalah الفلاة -tertulis dengan Ta Marbuthoh- terbaca Ha Besar (ه) pada waktu waqof ;yakni : (الفلاه)seperti tertulis diatas.

Perbedaannya sebenarnya sedikit saja tapi salah mengucapkan huruf maknanya bisa menyimpang jauh.

2.Harokat
Contoh A ; misalnya :
Lafazh واللهِ dan واللهُ , versi orang awam mungkin sama saja artinya ; hanya mungkin mereka bertanya dalam hatinya mengapa yang ini kasroh dan yang lain dibaca dhommah.

Bagi ahli nahu masalah ini sangat serius , mempunyai pembahasan yang harus dijelaskan ,berikut penjelasan singkat dari saya :
Pertama : Lafazh واللهِ -dengan kasrah Ha- dikarenakan adanya "Wawu Qosam" yang berarti "Demi Alloh"
Kedua : Lafazh  واللهُ -dengan Dhommah huruf " Ha" yang berarti "Dan" kedudukannya sering menjadi " Wawu 'athaf"

Contoh B;misalnya :
Lafazh
خَلَقَ اللهَ dan خَلَقَ اللهُ
Versi orang awam dalam menyikapi 2 redaksi diatas nampak tidak "dipermasalahkan" masalah "Alloha" dengan "Allohu" itu biasanya dianggap sama saja,padahal bagi Ahli bahasa artinya sangat jauh sekali dengan kebenaran.
Adapun redaksi "َخَلَقَ الله " -dengan fathah Ha- pada lafazh Jalalah (َالله) maka artinya adalah : "dia menciptakan Allah"  diartikan seperti ini karena kedudukan lafazh Alloh sebagai Maf'ulBih (sasaran) -na'udzubillah min hadzal ma'na abadan;ini sangat mustahil -dalam hal ini tentu artinya sangat sesat ,bertentangan dengan Aqidah Islamiah dari kelompok manapun.

Adapun jika H nya didhommah (اللهُ) maka kedudukannya sebagai Fail yang berarti :  " Alloh ta'ala telah menciptakan"

Dan masih banyak lagi contoh -contoh yang lain untuk Contoh B ini.

3.Mad Dan Qoshor (Bacaan Panjang Pendek)
Contoh A :
Misalnya lafazh
قالا ربنا dan قال ربنا
Perhatikan 2 kata tersebut! yang satu Lamnya panjang;yakni (قالا) yang satu lagi pendek Lamnya .

Adapun yang Lamnya Panjang mempunyai arti : "Keduanya telah berkata" ,Alif yang diletakkan pada huruf Lam disebut "Alif Tatsniah",sedang jika dipekerjakan maka mempunyai arti : "Dia berkata"

Contoh B :
Misalnya lafazh kalimah Tauhid yaitu :
لا إله إلا الله
 dan
لإله إلا الله
Nampak seperti sama tapi beda,nampak seperti tidak perna terjadi secara tulisan tapi disekitar kita terkadang ada beberapa muadzin yang tidak fasih suka memendekkan
Misalnya huruf Lam Permulaan(لا) menjadi (لإ) akhir terucap لإله bukan لا إله ;pertanyaannya apakah 2 lafazh ini berbeda? jawabnya tentu sangat berbeda dalam artinya dan berpengaruh terhadap akidah kita.Untuk yang pertama ; yaitu :
لا إله إلا الله
"Tiada Tuhan Selain Alloh Ta'ala" karena Lam pertama adalah Lam Nafi ( Huruf yang fungsinya untuk meniadakan sesuatu / Lam Nafi)
Sedangkan yang kedua;yaitu:
لإله إلا الله
(Lam pertama pendek) artinya :
"Benar-benar ada Tuhan Selain Alloh Ta'ala" -nadzubillahim dzalik-karena Lam pertama adalah Lam Taukid (Lam penguat) atas wujudnya sesuatu;artinya "Benar -benar"

Oleh sebab itu dalam bahasa arab kita memang dituntut untuk hati-hati dalam mengucapkan

Umumnya masyarakat kita yang awam atau tidak mengetahui bahasa arab

FAIDAH :
Sayyid Muhammad Haqqin Nazili menulis dalam kitab Khazinatul Asror yang beliau kutip dari kitab A-Bahjah sebagai berikut :

(مسألة)إذا قرأ "إناأعطيناك الكوثر"بالسين بصفات الهمس والصف مكان الثاء تفسد صلاته{البهجة}

(Sebuah Masalah) ; "jika ada seseorang membaca lafazh (الكوثر dalam solatnya) dengan mengucapkan (huruf Sin,menjadi (الكوسر)maka rusaklah solatnya"

SOLUSI :
Pelajari 2 cabang ilmu ini :
1.Ilmu tajwid & Qiroah
2.Ilmu bahasa arab

Wallahu'alam

Ahmad Hikam Suni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH PERBEDAAN LAFAZH "جاء" DAN "أتى"

Pengajian Kesepuluh Pertanyaan : Apa perbedaan (جاء) dan (أتى)???   Jawab : Arti 2 kata tersebut adalah "Datang,membawa atau Mendatangkan" ,demikian menurut "Qomus Al-Munawwir" , terdapat lagi makna yang lainnya. Mengenai perbedaan kedua kata tersebut yaitu (جاء) dan (أتى) itu merupakan syinonim (persamaan) kata ,tidak perbedaan diantara keduanya secara umum ,inilah yang telah disepakati oleh para Ahli Bahasa yang kami ketahui. Namun untuk ayat-ayat Allah Ta'ala yang ada di dalam Al-Quran ternyata kedua kata tersebut mempunyai perbedaan yang halus , disini akan saya tuliskan contoh-contohnya yang didalam Al-Quran ; sbb : 1.Lafazh (جاء) selalu dalam bentuk / shigoh Fiil Madhi,tidak pernah dalam bentuk lain,misalnya menjadi mudhorik,fiil amr,Shighoh Faail dsb.... Beda halnya dengan lafazh (أتى) 2.Lafazh (جاء) sering digunakan untuk hal-hal yang didalamnya terdapat permasalahan yang berat dan maha penting , beda halnya dengan lafazh (أتى) yang

TERNYATA PENGARANG AL-MUNJID ITU 2 ORANG PENDETA

Jika Anda pernah menuntut ilmu di pesantren, tradisional maupun modern, atau bahkan berguru di berbagai perguruan tinggi Islam seperti Universtias Islam Negeri (UIN) Jakarta, Anda pasti mengenal Kamus al-Munjid. Sebuah kamus yang dianggap paling lengkap dan komperehensif, antara lain karena dihiasi dengan gambar-gambar, yang dijadikan kamus utama di berbagai kampus Islam dan pondok pesantren seluruh dunia. Bahkan di beberapa pondok pesantren seperti Ponpes Darunnajah Ulu Jami Jakarta, ada satu mata pelajaran khusus untuk menggunakan Kamus al-Munjid yang disebut Mata Pelajaran Fathul Munjid. Namun tahukah Anda, bahwa Kamus Arab al-Munjid yang dipakai di seluruh ponpes dan kampus Islam dunia itu ternyata disusun oleh dua orang pendeta (rahib) Katolik bernama Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i yang dicetak, diterbitkan, dan didistribusikan oleh sebuah percetakan Katolik sejak tahun 1908. Penggunaan Kamus al-Munjid yang sudah lama dan masih dipakai hi

INI DIA RUPANYA; RAHASIA PERBEDAAN ( سل) DAN ( إسأل)

Bismillah.... MUQODIMAH Assalamualaikum wr wb... Satu pertanyaan yang mesti saya jawab dengan redaksi berikut ini : PERTANYAAN " Pada QS Albaqoroh ayat 211 itu kan ada kata سل yang artinya : tanyakanlah.. !apa bedanya سل dengan اسأل ? Bukankah ke dua kata tersebut kata dasarnya sama? Yaitu سأل, kalau mengikuti wazan فعل, maka fi'il amrnya adalah اسأل, krn mngikuti wazan افعل. Kenapa bisa jadi سل ? Bagaimana i'lalnya? " JAWABAN Alhamdulillah washallallahu 'alannabiyyilkarim Jawaban saya bagi atas 3 bagian ;Pertama Pembahasa ,kedua kesimpulan ,ketiga Pelengkap 1.PEMBAHASAN : Mari kita perhatikan 4 ayat di bawah ini! dengan seksama!😊 a. سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُمْ مِنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ ۗ "Tanyakanlah! kepada Bani Israil dan seterusnya. . . ." b. وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَات ٍ فَاسْئلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّي لاََظُنُّكَ يَمُوسَى مَسْحُورًا﴾ "Dan sesung