Langsung ke konten utama

INI DIA RUPANYA; RAHASIA PERBEDAAN ( سل) DAN ( إسأل)

Bismillah....

MUQODIMAH
Assalamualaikum wr wb...
Satu pertanyaan yang mesti saya jawab dengan redaksi berikut ini :

PERTANYAAN
" Pada QS Albaqoroh ayat 211 itu kan ada kata سل yang artinya : tanyakanlah.. !apa bedanya سل dengan اسأل ?
Bukankah ke dua kata tersebut kata dasarnya sama? Yaitu سأل, kalau mengikuti wazan فعل, maka fi'il amrnya adalah اسأل, krn mngikuti wazan افعل. Kenapa bisa jadi سل ? Bagaimana i'lalnya? "

JAWABAN
Alhamdulillah washallallahu 'alannabiyyilkarim
Jawaban saya bagi atas 3 bagian ;Pertama Pembahasa ,kedua kesimpulan ,ketiga Pelengkap

1.PEMBAHASAN :
Mari kita perhatikan 4 ayat di bawah ini! dengan seksama!😊

a.
سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُمْ مِنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ ۗ
"Tanyakanlah! kepada Bani Israil dan seterusnya. . . ."

b.
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَات
ٍ فَاسْئلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّي لاََظُنُّكَ يَمُوسَى مَسْحُورًا﴾
"Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir".(Al Isro:101)

c.
{سَلْهُمْ أَيُّهُمْ بِذَلِكَ زَعِيمٌ} 
Tanyakanlah kepada mereka, “Siapakah ....(Al-Qolam :40)

d.
 ولِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِن فَضْلِهِ ۗ  
 (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(An-Nisa:32)

e.
وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.(Al-Anbiya:07)

f.
 الرَّحْمَٰنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا 
(Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui.(Al-Furqon;59)

Ayat-ayat diatas rasanya sudah cukup; sebagai bahan renungan dan pembanding; bagi siapa saja yang ingin mempelajari susunan kalimat yang tengah dibahas dalam artikel ini,dengan memahami perbandingan ayat-ayat diatas pemahaman akan lebih sempurna.


Apabila kita perhatikan ke 4 ayat diatas dapat disimpulannya bahwa setiap kata (سل ) selalu di awal kalimat ;sedang kata (  إسأل) selalu di tengah kalimat.

Hal ini serasi sekali dengan jawaban yang disampaikan oleh seorang ulama yang bernama Abu Muhammad Fadhil bin Shalih bin Mahdi bin Khalil Al-Badri ; beliau dari Kota Samrai (salah 1 kota kecil di Negara Iraq), kata beliau begini :

" سل إذا بدأنا بالفعل فالعرب تخفف وتحذف (سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُم مِّنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ (211) البقرة) وإذا تقدمها أي شيء يؤتى بالهمزة (وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ فَاسْأَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ (101) الإسراء) هذه قاعدة عند أكثرية العرب."
Artinya :"Kata Sal ( سل) jika kita memulainya (dalam pembicaraan atau tulisan) dengan menggunakan Fiil amer ;yaitu (sal) maka umumnya orang arab akan meringankan pengucapannya dan membuang (2 huruf ; yaitu hamzatul wash & mahmuz 'ain),sebagaimana ayat " Sal bani isroil...."
Tetapi jika ada redaksi atau kata lain yang mendahului( sal) maka mereka akan menggunakan Hamzatul wash dan Mahmuz a'in,sebagaimana lafaz ayat "walaqod ataina musa tis'a ayatin bayyinatin fas-al bani isroil....,inilah ketentuan (Qaidah) yang dianut oleh sebagian besar orang- orang arab,

Penjalasan ini juga semakna dengan penjelasan yang ditulis oleh : Dr.Abdul Aziz bin Ali Al-Harbi
Alumni "Islamic University of Madinah, Umm al-Qura University" sebagai berikut :
فليس هناك فارق من جهة المعنى بين التصريفين؛ غير أنه من عادة العرب إذا بدأت كلامها اختارت (سَل)، وإذا ورد الفعل في دَرج الكلام اختارت (اسألْ)؛ وعلى ذلك جرى الاستعمال القرآني؛ ففي القرآن: (سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُم مِّنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ) و: (سَلْهُمْ أَيُّهُم بِذَٰلِكَ زَعِيمٌ)، وفيه: (فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ) و: (فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا) ... ونحو ذلك.
Dari segi arti memang tidak ada perbedaan kedua bentuk kata tersebut,hanya saja kebiasaan bangsa arab jika memulai kata tersebut dengan lafazh (sal),jika menggunakan Fiil Amer itu ditengah kalimat maka digunakan lafaz (is-al),hal ini lah yang  berlaku didalam dalam Al-Quran; (seperti pada ayat-ayat diatas,dalam terjemahan ini ayat -ayatnya tidak ditulis karena sudah tertulis diatas)

2.KESIMPULAN
a.Sal selalu diawal kalimat,sedangkan Is-al selalu di tengah kalimat.
b.Al-Quran telah memelihara Qoidah perbedaan antara (Sal) dan (Is-al)
c.Qoidah ini telah lama berlaku umum dikalangan Bangsa Arab.

3.PELENGKAP

a.Tentang Fi’il Bina Mahmuz

Pengertian

المهموز هو ما كان أحد أصوله همزة. فمثال ما فاؤه همزة أمر ومثال ما عينه همزة سأل ومثال لامه همزة قرأ

Fi’il Bina mahmuz adalah fi’il yang salah satu huruf fi’ilnya berupa huruf hamzah baik fafi’ilnya, ‘ain fi’ilnya ataupun lamfi’ilnya. Contoh fi’il yang fa fi’ilnya berupa hamzah seperti أمر contoh fi’il yang ‘ain fi’ilnya berupa hamzah seperti سأل contoh fi’il yang lam fi’ilnya berupa hamzah seperti قرأ

Huruf hamzah dalam fi’il ini adalah huruf shahih bukan huruf ‘illat, akan tetapi terkadang ditakhfif dengan cara menukarkannya dengan huruf lain atau dibuang jika berada selain di awal kalimat dengan ketentuan yang telah berlaku dalam ilmu sharaf.

B.     Klasifikasi Fi’il Bina Mahmuz

1.      Fi’il Bina Mahmuz yang hamzahnya terletak pada posisi Fa Fi’il (Mahmuz Fa).

a.       Fi’il Bina Mahmuz yang difathahkan ‘ain fi’il madhinya dan didhomahkan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab I).

Contoh kalimat :

اَخَذ – يَأْخُذُ

اَكَلَ – يَأْكُلُ

اَمَلَ – يَأْمُلُ

اَمَرَ – يَأْمُرُ

b.      Fi’il bina mahmuz yang difathahkan ‘ain fi’il madhi dan dikasrahkan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab II).

Contoh kalimat :

أَبَقَ – يَأْبِقُ

أَدَمَ – يَأْدِمُ

c.       Fi’il Bina Mahmuz yang difathahkan ‘ain fi’il madhi dan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab III).

Contoh kalimat :

أَهَبَ – يَهَبُ


d.      Fi’il Bina Mahmuz yang dikasrahkan ‘ain fi’il madhinya dan difathahkan ‘ain fi’il mudhorinya (Bab IV).

Contoh kalimat :

اَمِنَ – يَأْمَنُ

أَثِمَ – يَأْثَمُ

e.       fi’il bina mahmuz yang didhomahkan ‘ain fi’il madhi dan ‘ain fi’il mudhori (Bab V).

Contoh kalimat :

أَدُبَ - يَأْدُبُ

2.      Fi’il bina mahmuz yang hamzahnya terletak pada posisi ‘ain fi’il (Mahmuz ‘Ain).

a.       Fi’il bina mahmuz yang difatahkan ‘ain fi’il madhinya dan dikasrahkan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab II).

Contoh kalimat :

زَأَرَ – يَزْئِرُ

وَأَدَ – يَئِدُ

b.      Fi’il bina mahmuz yang difatahkan ‘ain fi’il madhi dan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab III).

Contoh kalimat :

سَأَلَ – يَسْأَلُ

نَأَى – يَنْأَى

رَأىَ - يَرَى

c.       Fi’il bina mahmuz yang dikasrahkan ‘ain fi’il madhinya dan difathahkan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab IV).

Contoh kalimat :

بَئِسَ – يَبْئَسُ

سَئِمَ - يَسْئَمُ

d.      Fi’il bina mahmuz yang didhomahkan ‘ain fi’il madhi dan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab V)

Contoh kalimat :

رَؤُفَ – يَرْؤُفُ

لَئُمَ - يَلْئُمُ

3.      Fi’il bina mahmuz yang hamzahnya menempati posisi lam fi’il.

a.       Fi’il bina mahmuz yang difathahkan ‘ain fi’il madhinya dan dikasrahkan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab II).

Contoh kalimat :

هَنَأَ – يَهْنِى

وَفَأَ - يَفِئُ

b.      Fi’il bina mahmuz yang difathahkan ‘ain fi’il madhi dan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab III).

Contoh kalimat :

قَرَأَ – يَقْرَأُ

نَشَأَ - يَنْشَأُ

c.       Fi’il bina mahmuz yang dikasrahkan ‘ain fi’il madhinya dan difathahkan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab IV).

Contoh kalimat :

بَرِئَ – يَبْرَأُ

ظَمِأَ - يَظْمَأُ

d.      Fi’il bina mahmuz yang didhomahkan ‘ain fi’il madhi dan ‘ain fi’il mudhori’nya (Bab V).

Contoh kalimat :

جَزُؤَ – يَجْزُؤُ

بَطُؤَ – يَبْطُؤُ

C.    Variasi Penukaran Hamzah dalam Fi’il Bina Mahmuz

1.      Hamzah yang Ditukarkan dengan huruf Alif

Apabila hamzah itu sukun dan berada setelah harkat fathah. Contoh:

يَأْكُلُ menjadi يَاكُلُ akan tetapi jika menginginkan membaca dengan tahqiq, maka hamzah itu tidak ditukarkan dengan huruf alif.


2.      Hamzah yang ditukarkan dengan huruf Ya

Apabila hamzah tersebut sukun dan berada setelah harkat kasrah. Contoh:

اِئْذَن menjadi اِيْذَن tetapi jika menginginkan membacanya dengan tahqiq, maka hamzah itu tidak ditukarkan dengan huruf ya.

3.      Hamzah yang ditukarkan dengan huruf wau

Apabila hamzah tersebut sukun berada setelah harkat dhomah. Contoh:

يُؤْمِنُ menjadi يُوْمِنُ akan tetapi jika menginginkan membaca dengan tahqiq, maka hamzah tidak ditukarkan atau ditetapkan.

Ada pengecualian pada penukaran hamzah dengan alif, yaitu apabila hamzah tersebut berharkat fathah dan harkat sebelumnya juga fathah seperti dalam lafadz قَرَأ hamzahnya tidak boleh ditukarkan dengan alif atau ditetapkan. Sedangkan apabila hamzah itu berharkat fathah dan harkat sebelumnya berupa kasrah atau dhomah, maka hamzah tersebut boleh ditukarkan dengan huruf yang sesuai dengan harkat sebelumnya. Seperti contoh:

مِئرَ menjadi مِيْرَ, جُؤَنَ menjadiجُوْنَ

Apabila hamzah tersebut berharkat yang huruf sebelum dan sesudahnya berupa huruf shahih sukun. Contoh:

اِسْألْ menjadi اِسَال kemudian terdapat dua sukun antara dua huruf, maka dibuang alifnya menjadi اِسَلْ kemudian dibuang hamzah fi’il ‘amrnya menjadiسَلْ.

D.    Pembuangan Hamzah

Adapun pembuangan hamzah fi’il bina mahmuz khususnya dalam fi’il ‘amr merupakan kebiasaan orang Arab membuang hamzah dalam kalimat tersebut karena dianggap berat membacanya.

Contoh:

أأخُذْ أأمُرْ أأكُلْ menjadi خُذْ مُرْ كُلْ

Pada bagian pelengkap ini
saya sarikan dari satu situs yang sudah saya telaah sebagai berikut :
http://ode87.blogspot.com/2011/03/fiil-bina-mahmuz.html?m=1


Ahmad Hikam Al Faqir








Komentar

Posting Komentar

Mari berdiskusi sehat di sini :)

Postingan populer dari blog ini

INILAH PERBEDAAN LAFAZH "جاء" DAN "أتى"

Pengajian Kesepuluh Pertanyaan : Apa perbedaan (جاء) dan (أتى)???   Jawab : Arti 2 kata tersebut adalah "Datang,membawa atau Mendatangkan" ,demikian menurut "Qomus Al-Munawwir" , terdapat lagi makna yang lainnya. Mengenai perbedaan kedua kata tersebut yaitu (جاء) dan (أتى) itu merupakan syinonim (persamaan) kata ,tidak perbedaan diantara keduanya secara umum ,inilah yang telah disepakati oleh para Ahli Bahasa yang kami ketahui. Namun untuk ayat-ayat Allah Ta'ala yang ada di dalam Al-Quran ternyata kedua kata tersebut mempunyai perbedaan yang halus , disini akan saya tuliskan contoh-contohnya yang didalam Al-Quran ; sbb : 1.Lafazh (جاء) selalu dalam bentuk / shigoh Fiil Madhi,tidak pernah dalam bentuk lain,misalnya menjadi mudhorik,fiil amr,Shighoh Faail dsb.... Beda halnya dengan lafazh (أتى) 2.Lafazh (جاء) sering digunakan untuk hal-hal yang didalamnya terdapat permasalahan yang berat dan maha penting , beda halnya dengan lafazh (أتى) yang

TERNYATA PENGARANG AL-MUNJID ITU 2 ORANG PENDETA

Jika Anda pernah menuntut ilmu di pesantren, tradisional maupun modern, atau bahkan berguru di berbagai perguruan tinggi Islam seperti Universtias Islam Negeri (UIN) Jakarta, Anda pasti mengenal Kamus al-Munjid. Sebuah kamus yang dianggap paling lengkap dan komperehensif, antara lain karena dihiasi dengan gambar-gambar, yang dijadikan kamus utama di berbagai kampus Islam dan pondok pesantren seluruh dunia. Bahkan di beberapa pondok pesantren seperti Ponpes Darunnajah Ulu Jami Jakarta, ada satu mata pelajaran khusus untuk menggunakan Kamus al-Munjid yang disebut Mata Pelajaran Fathul Munjid. Namun tahukah Anda, bahwa Kamus Arab al-Munjid yang dipakai di seluruh ponpes dan kampus Islam dunia itu ternyata disusun oleh dua orang pendeta (rahib) Katolik bernama Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i yang dicetak, diterbitkan, dan didistribusikan oleh sebuah percetakan Katolik sejak tahun 1908. Penggunaan Kamus al-Munjid yang sudah lama dan masih dipakai hi